Dari buku "Mohammad Hatta, Hati Nurani Bangsa" karya Deliar Noer, ada tiga hal dari kehidupan beliau yang bisa banget jadi panduan buat kita, anak muda di era digital ini. Yuk, simak!
1. Disiplin Waktu: Janji ya Janji, Jangan Bikin Kecewa
Zaman sekarang, janjian jam 10 pagi, datangnya jam 11 siang itu sudah jadi hal biasa. "Macet, Bro," atau "Habis ini OTW," jadi alasan klasik. Nah, Bung Hatta ini beda banget!
Dulu, beliau belajar menghargai waktu dari pergaulannya dengan para ulama dan pengusaha. Saking disiplinnya, kalau ada yang janjian trus telat datang, beliau enggak mau menemui orang itu! Sikap ini mengajarkan kita satu hal penting: menghargai waktu itu bukan cuma soal datang tepat waktu, tapi juga soal menghargai orang lain dan diri sendiri. Janji yang kita tepati menunjukkan kita bisa dipercaya. Jadi, mulai sekarang, yuk coba belajar on time biar kita enggak rugi sendiri dan enggak bikin orang lain nunggu.
2. Cinta Buku: Bikin 'Otak' Tetap Segar, Bukan Cuma Jari Jempol
Di masa penjajahan, ketika Bung Hatta dibuang ke tempat-tempat terpencil, beliau selalu membawa buku-bukunya. Banyaknya sampai berpeti-peti. Saking cintanya sama buku, saat sedang membaca, beliau tidak mau diganggu. Bayangin, lagi di pengasingan aja masih sempat-sempatnya baca buku.
Sekarang? Waktu luang kita seringnya habis buat scroll media sosial, baca pesan di grup WA, atau nonton TikTok. Padahal, buku itu kayak upgrade otak yang paling ampuh. Dengan membaca buku pengetahuan, buku pelajaran, atau yang paling penting, Kitab Suci, kita bisa memperkaya wawasan, memperkuat pola pikir, dan menemukan ide-ide baru. Mari kita tantang diri sendiri untuk lebih sering membaca buku, bukan cuma layar handphone.
3. Persatuan Nasional: Enggak Cuma "NATO", tapi Action!
Bung Hatta sangat paham bahwa persatuan nasional itu pondasi utama bangsa. Tapi, persatuan versinya beliau bukan cuma slogan di spanduk, tapi harus disertai kesadaran dan dibuktikan dengan tindakan nyata. Beliau kayaknya anti banget sama yang namanya "NATO" alias No Action Talk Only.
Nah, ini nih pelajaran buat kita semua. Sudah berapa kali kita bilang cinta Indonesia? Sudah berapa kali kita bilang bersatu? Tapi, di kehidupan sehari-hari, apakah kita sudah benar-benar menerapkan nilai-nilai persatuan itu? Apakah kita sudah bisa menghargai perbedaan, gotong royong, dan saling support? Jangan cuma ngomong doang, yuk kita buktikan dengan tindakan kecil di sekitar kita.
Intinya, dengan meneladani kedisiplinan, semangat membaca, dan kesadaran persatuan dari Bung Hatta, kita bisa menjadi versi diri kita yang lebih baik. Yuk, kita mulai dari hal kecil, karena pahlawan sejati bukan cuma yang ada di buku sejarah, tapi juga yang menularkan kebaikan sampai ke masa kini.
/Tto
