![]() |
| Ilustrasi: Gemini |
Pernah ngalamin kejadian kayak gini?
Di sebuah grup WhatsApp, ada yang share joke receh. Terus ada anggota lain yang ngetik singkat: “LoL”. Bukannya ikut ketawa, si pengirim malah baper. Dia mikir “LoL” itu artinya “tolol”! Waduh, salah paham banget, kan? Untung aja ada yang jelasin kalau “LoL” itu singkatan dari Laughing Out Loud alias ketawa ngakak. Barulah dia ngeh.
Cerita ini sepele, tapi ngasih pelajaran: dunia maya itu kayak hutan rimba. Ada banyak bahasa, singkatan, gaya bercanda. Salah baca dikit aja, bisa runyam. Nah, biar nggak gampang nyulut konflik, kita butuh yang namanya adab saat ngetik atau komen.
Ngomong di Medsos = Ngomong di Dunia Nyata
Kadang orang mikir, “Ah, ini cuma di chat, nggak usah serius-serius amat.” Padahal, kata-kata di medsos sama aja kayak kata-kata di dunia nyata. Malah jejak digital susah dihapus, bro-sis.
Islam udah ngasih reminder jauh-jauh hari. Allah ngajarin kita ngomong dengan baik (qaulan ma‘rufa) dan lembut (qaulan layyina). Rasulullah ﷺ juga bilang:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam.”
Simple kan? Artinya, jempol kita juga wajib patuh aturan akhlak.
Tips Anti-Gagal Berkomentar di Medsos
Biar aman, coba ikutin beberapa trik ini:
- Nggak usah buru-buru. Baca dulu pesannya sampai jelas. Jangan asal ngetik, ntar malah bikin drama.
- Cek dulu vibes grupnya. Sesuaikan bahasa dengan anggota. Kalau grup serius, jangan asal bercanda. Kalau grup santai, ya santai tapi tetap sopan.
- Nggak ada yang perlu dikomentarin? Diam aja. Diam itu emas. Dan kadang, lebih elegan daripada komen maksa.
- Kalau salah, langsung klarifikasi. Nggak usah gengsi. “Eh maaf, maksud gue bukan gitu.” → beres. Kalau bisa, hapus komennya biar nggak bikin panjang urusan.
- Bonus tips ala medsos:
- Tambahin emoji biar maksudnya jelas 😅, tapi jangan sampai chat keliatan kayak katalog stiker.
- Hindari sarkasme. Gaya bercanda gitu belum tentu semua orang nangkep.
- Ingat jejak digital, guys. Yang kita ketik hari ini bisa jadi “barang bukti” besok-besok.
Jempolmu, Amalmu
Medsos bisa jadi ladang pahala, bisa juga jadi sumber dosa. Semua balik lagi ke gimana kita pake. Komentar baik → pahala. Komentar nyakitin → dosa. Sesimpel itu.
So, yuk jadi anak muda yang bijak di dunia maya. Bikin komentar yang adem, bukan bikin panas. Ingat, kata-kata kita itu cermin akhlak kita. Yuk, pake jempol buat nyebar kebaikan. Karena di akhirat nanti, semua bakal ditagih pertanggungjawabannya.
/Tto
