![]() |
| Ilustrasi: Canva |
Banyak orang menganggap amalan sunnah itu “opsional”—dikerjakan alhamdulillah, ditinggalkan pun tidak berdosa. Padahal para ulama mengingatkan, cara pandang seperti ini keliru. Benar, meninggalkan sunnah tidak berdosa, tapi sesungguhnya kita sedang rugi besar. Kenapa? Karena kita melewatkan kesempatan emas untuk meraih pahala dan mendekat kepada Allah.
Dalam buku saku Sunnah-sunnah yang Diremehkan karya
Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Sa’id Ruslan, disebutkan beberapa sunnah
sederhana yang sering sekali ditinggalkan:
- Mengakhirkan sahur. Nabi SAW mencontohkan agar kita sahur di akhir waktu. Jika ada diantara kita yang sahur sebelum tidur malam lalu tidak bangun kecuali setelah masuk waktu Shubuh, maka sebaiknya mengganti kebiasaan ini dengan tuntunan Rasulullah SAW. Apalagi jika ada yang tidak makan sahur. Ini harus ditinggalkan. Nabi SAW sangat menganjurkan kita untuk sahur meski hanya dengan seteguk air.
- Menyegerakan berbuka puasa. Nabi SAW Ketika berpuasa selalu berusaha menyegerakan berbuka ketika telah tiba waktunya. Beliau tidak menunda-nunda waktu berbuka sampai malam datang.
- Tidur lebih awal dan tidak bergadang tanpa kebutuhan penting. Rasulullah SAW tidak suka berbincang-bincang setelah Isya kecuali ada maslahat. Tidur lebih awal menjaga tubuh, pikiran, dan waktu tahajud.
- Menyebarkan salam kepada yang dikenal maupun tidak dikenal. Salam bukan hanya sapaan, tapi doa dan tanda kasih sayang di antara sesama muslim. Makanya kepada sesama muslim kita harus saling menyampaikan salam, meski kita belum kenal.
Amalan-amalan ini terlihat sederhana, tapi di situ terdapat
nilai pahala yang besar dan manfaat bagi kehidupan kita di dunia.
Mengerjakan amalan-amalan sunnah berarti menghidupkan sunnah.
Menghidupkan sunnah berarti kita sedang membuktikan cinta kepada Allah SWT dan Rasulullah
SAW serta membuktikan kesungguhan mengikuti jejak Beliau SAW.
Amalan-amalan sunnah seperti itu mungkin remeh
di mata manusia, tapi Insya Allah besar pahalanya di sisi Allah. Hari ini, saat
banyak sunnah mulai dilupakan, justru ini saatnya kita lebih serius mencari
ilmu, memperbaiki niat, dan mulai mengamalkan satu demi satu sunnah Rasulullah
SAW semampu kita.
/Tto
