Taushiyah Ustadz Rifqi Hadi: Waktunya Evaluasi

PKS Bekasi Timur (28/06)-Menikmati hari libur sehubungan pergantian tahun 1446 H – 1447 H, saya jadi teringat sebagian Taushiyah Ustadz Rifqi Hadi dalam acara lepas sambut Pengurus DPC PKS Bekasi Timur, Ahad, 15 Juni 2025. Saat itu beliau berbicara dalam konteks pergantian kepengurusan DPC PKS, namun paparan beliau relevan juga dengan konteks pergantian tahun.

 

Dua Evaluasi

 

Menurut Ustadz Rifqi, ada dua evaluasi yang perlu dilakukan sebelum mulai bergerak kembali. Pertama adalah evaluasi terhadap “Hablun min Allah” (Hubungan dengan Allah SWT) dan Kedua adalah evaluasi terhadap “Hablun  min An Naas” (Hubungan dengan manusia).

 

Hablun min Allah (Hubungan dengan Allah SWT)

 

Ketika membahas evaluasi hubungan dengan Allah, Ustadz Rifqi merujuk kepada identitas kita sebagai pengemban tugas dakwah. Oleh karenanya ada keharusan untuk selalu dekat dengan Allah yang telah memberi tugas dakwah kepada kita. Harapannya, bila kedekatan sudah terjalin, akan mempermudah pengabulan harapan-harapan kita oleh Allah SWT.

 

Bagaimana bila ada harapan yang belum terkabul? Nah, dengan evaluasi akan bisa diketahui kekurangan-kekurangan kita yang mungkin menjadi penyebab belum terkabulnya harapan tersebut. Misalnya ada perbuatan maksiat atau kesalahan yang kita lakukan.

 

Dalam kehidupan berjamaah, berorganisasi atau bermasyarakat, potensi satu pribadi berbuat kesalahan tetap ada meskipun sudah ada metode-metode pembinaan yang dijalankan.

 

Di sisi lain, meski yang melakukan kesalahan adalah pribadi-pribadi, namun karena manusia hidup dalam jamaah / masyarakat / organisasi, kesalahan satu individu akan berpengaruh kepada jamaah secara keseluruhan.


Di sinilah evaluasi berperan mengidentifikasi lalu mengadakan upaya-upaya koreksi terhadap kesalahan-kesalahan tersebut.

 

Hablun min An Naas (Hubungan dengan Sesama Manusia)

 

Kembali kepada identitas sebagai pengemban tugas dakwah, diingatkan bahwa dakwah yang dilakukan adalah dakwah oleh manusia kepada manusia. Dengan demikian hubungan dengan sesama manusia haruslah baik. Dalam kehidupan bermasyarakat, agar tugas dakwah dapat dilakukan, diingatkan agar jangan sampai seseorang pendakwah itu kuper (kurang pergaulan).

 

Dalam berdakwah di tengah-tengah masyarakat, seorang pendakwah haruslah kokoh-kuat berdakwah tanpa tergoyahkan, sehingga misalnya dia berdakwah di tengah-tengah ahli maksiat, dia tidak ikut berbuat maksiat.

 

Pesan penting

 

Ustadz Rifqi di akhir paparannya kembali menggarisbawahi pesan pentingnya, yaitu agar kita selalu memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dengan sesama manusia.

 

-o0o-

 

"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas." (Ali ‘Imran : 112)

 

-o0o-

 

/Tto

Berita Pilihan

أحدث أقدم