![]() |
| Ilustrasi: Gemini |
Di era medsos sekarang, banyak anak muda yang hidupnya muter di satu lingkaran: diri sendiri. Semua serba self-centered. Upload story biar diliat orang, ngejar likes biar ngerasa dihargai, curhat online biar dapet perhatian. Dan ujung-ujungnya? Capek. Overthinking. Gampang insecure.
Padahal, hidup kayak gitu nggak pernah bikin puas. Kenapa? Karena standar kebahagiaan ditaruh di tangan orang lain!
Nah, Maulid Nabi ini bisa jadi momen buat kita nge-rem sejenak, terus mikir: “Gue mau terus hidup self-centered, atau mulai geser ke Allah-centered life?”
Self-Centered Life: Problem Anak Muda
Self-centered life itu kayak lingkaran setan:
- Pengen validasi, upload tiap hal kecil biar keliatan eksis.
- Kalah sama algoritma, views sepi → insecure.
- Ngeliat pencapaian orang lain → overthinking.
- Akhirnya stress dan burn out.
Serius, kalau hidup cuma buat ngejar pengakuan orang, hasilnya hampa.
Rasulullah: Role Model Allah-Centered Life
Rasulullah SAW adalah contoh hidup yang full Allah-centered.
- Beliau nggak pernah cari validasi manusia, yang beliau cari cuma ridha Allah.
- Semua perjuangan, dari sabar dihina sampai berjuang di medan perang, orientasinya jelas: Allah.
- Beliau ngajarin bahwa hidup ini bukan tentang “gue dapat apa”, tapi “gue bisa kasih apa”.
Itulah kenapa hati beliau tenang, meski hidup penuh tantangan.
Hijrah ke Allah-Centered Life: Langkah Praktis Buat Anak Muda
Mau hijrah? Nggak harus ribet! Nih ada beberapa cara simpel buat geser mindset kita:
- Niatin semua aktivitas karena Allah. Belajar, kerja, olahraga, bikin konten—niatin ibadah.
- Kurangi pencitraan digital. Nggak semua hal harus diupload, apalagi cuma buat pamer.
- Fokus berbagi manfaat. Ganti mindset “gue dapet apa” jadi “gue bisa kasih apa”.
- Latih syukur dan sabar. Jangan gampang tumbang kalau ekspektasi nggak sesuai realita.
- Dekat sama Qur’an & doa. Biar hati punya pegangan, bukan sekadar ikut arus.
Geser ke Allah-centered life
Maulid itu bukan cuma perayaan, tapi kesempatan buat refleksi. Momentum buat bilang ke diri sendiri: “Cukup udah hidup self-centered. Saatnya geser ke Allah-centered.”
Karena kalau hidup udah Allah-centered, hati jadi lebih adem, jiwa lebih kuat, dan hidup punya arah yang jelas.
So, di Maulid tahun ini, yuk mulai langkah hijrah kecil: dari sibuk mikirin diri sendiri ke sibuk nyari ridha Allah.
/Tto
