Belajar Tentang Ibadah dari Sepak Bola

Ilustrasi: GeminiAI


Pertandingan Sepak Bola biasa kita saksikan sebagai tontonan. Hiburan Pelepas stress atau sekedar pelepas lelah. Namun dari tontonan ini kitab isa mendapatkan tuntunan. Hanya perlu merenung sesaat. Kira-kira seperti ini tuntunannya:

 

Main untuk Menang

 

Dalam pertandingan sepakbola yang sebenarnya, tujuan masing-masing kesebelasan adalah “main untuk menang”.

 

Latihan berat selama berbulan-bulan. Cucuran keringat setiap Latihan. Lelah dan letih. Semuanya dilakukan untuk menggapai kemenangan dalam pertandingan.

 

Bila tidak berlatih tapi mengharap kemenangan, sepertinya bak pungguk merindukan bulan, mengharapkan hal yang mustahil.

 

Dengan demikian, kita perlu menyiapkan waktu untuk menjadi pemenang. Bukan  hanya saat pertandingan, tapi bahkan jauh sebelumnya, kita perlu menyiapkan waktu untuk berlatih.

 

Ini mengajarkan kita tentang jalan panjang sebuah perjuangan menuju ke kemenangan. Ini jalan yang harus kita tempuh tanpa mengeluh. Dalam hal ibadah hal ini juga berlaku: ibadah dikerjakan terus sampai akhir hayat.

 

Menyerang dan Bertahan untuk Menang

 

Saat pertandingan, kita lihat masing-masing kesebelasan berusaha mendapatkan kesempatan membuat gol dengan menyerang. Berbagai strategi diterapkan agar serangan berhasil menghasilkan gol.

 

Namun di sisi lain, kemampuan mencetak gol harus diimbangi juga dengan kemampuan menahan serangan lawan. Sedemikian pentingnya pertahanan ini sampai harus ada satu orang khusus ditempatkan di bawah mistar gawang. Fungsinya sebagai penjaga gawang. Bukan menjaga agar gawang tidak dicuri orang, tapi menjaga agar gawang tidak kebobolan, tidak kemasukan bola. Tidak jadi Gol.

 

Dalam kehidupan beragama, hal yang sama terjadi: di satu sisi kita harus beramal kebaikan sebanyak mungkin tapi di sisi lain kita harus menjaga diri agar tidak melakukan perbuatan maksiat yang akan berbuah dosa.

 

Paruh Waktu

 

Dalam pertandingan sepakbola ada jeda waktu untuk istirahat. Berbagai hal dilakukan selama jeda waktu ini, bukan sekedar beristirahat mengembalikan tenaga untuk babak kedua.

 

Pelatih biasa menggunakan waktu istirahat ini untuk mengevaluasi performa tim dan pemain pada babak pertama. Jika sudah baik, menghasilkan gol, bisa diteruskan. Bila buruk, banyak kebobolan atau permainan tidak berkembang, perlu dilakukan perubahan pemain dan atau perubahan strategi.

 

Aktivitas kita juga perlu dievaluasi. Demikian juga soal ibadah. Biasanya disebut Muhasabah. Nah, menurut para ulama, muhasabah perlu dilakukan sebelum beraktivitas dan sesudah beraktivitas.

 

Sebelum beraktivitas kita perlu mempertanyakan, apakah aktivitas yang akan kita lakukan memiliki manfaat atau tidak. Apakah akan berbuah pahala atau dosa. Jika akan membuahkan dosa, langsung batalkan saja!

 

Sesudah melakukan aktivitas tentu saja memerlukan muhasabah. Tentang niatnya, apakah berubah dari ikhlas karena Allah menjadi karena ingin dipuji teman-teman se-circle. Tentang cara-cara aktivitasnya, apakah ada yang menyimpang dari ajaran agama atau sudah selaras. Jika ada yang menyimpang, segeralah koreksi.

 

Injury Time - Waktu Tambahan

 

Terkadang dalam pertandingan speak bola, ada waktu yang terjeda karena ada pemain yang cedera. Wasit berwenang menentukan tambahan waktu untuk menggantikan waktu yang terjeda itu. Injury Time, namanya. Waktu pertandingan yang ditentukan 45 menit tiap babak, bisa ditambah sedikit.

 

Meski tambahan waktu hanya sedikit, namun semua tim akan berusaha memanfaatkannya sebaik mungkin. Bukan mustahil kemenangan tercapai di saat injury time. Berarti sebaliknya juga bisa terjadi: kekalahan menyakitkan terjadi di penghujung waktu.

 

Kehidupan manusia, seperti juga pertandingan sepakbolaa, memiliki waktu yang sudah ditentukan. Takdir Allah berlaku. Ketika tiba ajalnya, Allah akan mencabut nyawanya. Tak ada negosiasi. Tak ada perpanjangan waktu. Tak ada penundaan.

 

Karena kita tidak mengetahui takdir tentang kapan ajal kita akan tiba, maka yang kita bisa hanyalah memanfaatkan setiap detik dalam kehidupan kita untuk berbuat baik dan berusaha menjauhkan  diri dari perbuatan buruk.

 

Nah, itu adalah perenungan yang membawa tontonan pertandingan sepak bola menjadi tuntunan kehidupan. Memang jika kita rajin merenung, akan banyak lagi hikmah yang bisa kita petik dari tiap peristiwa di dalam kehidupan ini.

Jika ada hal lain yang mau dikulik, infokan saja ke sini. Nanti kita kulik bareng, yaa…

 

/Tto



Berita Pilihan

Lebih baru Lebih lama