![]() |
| Ilustrasi: ChatGPT |
Utang Itu Gak Sekadar Angka
Sekarang ini, nyari utang gampang banget. Tinggal klik paylater, gesek kartu, atau pinjam online, barang langsung di tangan. Awalnya sih terasa manis—“ah, nanti juga bisa nyicil”. Tapi percaya deh, kalau gak hati-hati, yang manis itu bisa berubah jadi pahit banget.
Islam dari dulu udah wanti-wanti soal utang. Bukan cuma karena bikin kantong bolong, tapi juga bisa nyuri ketenangan dan jadi beban di akhirat.
Kenapa Utang Bikin Hidup Nggak Tenang
Rasulullah ﷺ pernah bilang:
“Jangan kalian membuat takut diri kalian sendiri padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman.”
Pas sahabat nanya maksudnya, beliau jawab, “Itulah utang!” (HR. Ahmad).
Singkatnya, utang bisa bikin orang yang tadinya santai jadi gelisah.
Beliau juga sering doa minta perlindungan dari utang. Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab,
“Kalau seseorang terlilit utang, ketika bicara ia akan dusta, dan kalau berjanji ia akan ingkari.” (HR. Bukhari & Muslim).
Kedengarannya relate banget, kan? Orang jadi terpaksa bohong demi menunda bayar.
Dan jangan lupa, Nabi ﷺ juga bilang menunda bayar padahal mampu itu bentuk kezaliman (HR. Bukhari).
Lebih ngeri lagi, kalau meninggal masih bawa utang, kita harus “bayar” pakai pahala atau menanggung dosa (HR. Ibnu Majah).
Umar bin Abdul Aziz sampai bilang, “Utang itu kehinaan di siang hari, kesengsaraan di malam hari.” Ngeri!
Nabi Pernah Utang, Tapi…
Utang nggak otomatis haram. Nabi ﷺ sendiri pernah berutang buat kebutuhan penting—misal beli makanan buat keluarga—bahkan sempat menggadaikan baju perang. Bedanya, beliau punya rencana jelas buat bayar dan tetap berdoa:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan banyak utang.”
Jadi kalau pun harus utang, pastikan benar-benar terpaksa dan siap melunasi.
Tips Anti Terjerat Utang
Biar gak jadi budak cicilan, coba langkah simpel ini:
1. Utamakan bayar begitu bisa
Kalau udah punya dana, langsung lunasi. Jangan nunggu “nanti aja” apalagi kalau ada riba—beresin secepat mungkin.
2. Perbanyak doa & istighfar
Biasakan baca doa Nabi: Allahumma kfini bihalalika ‘an haramika… Istighfar itu kayak pintu rezeki halal.
3. Hidup sederhana, tetap stylish
Simple bukan berarti lusuh. Bedakan kebutuhan sama gengsi. Punya barang secukupnya itu lebih keren daripada gaya mewah tapi nyicil.
4. Siapkan dana darurat
Sisihkan sebagian penghasilan biar gak panik kalau ada kejadian mendadak. Targetnya minimal 3–6 bulan biaya hidup.
5. Cari alternatif selain utang
Jual barang yang gak dipakai, cari side hustle, atau manfaatkan pinjaman tanpa riba (qardhul hasan) kalau benar-benar butuh.
6. Catat keuangan
Bikin budget bulanan. Dengan catatan jelas, kamu tahu batas kemampuan dan lebih kebal godaan “cuma 0% kok”.
Merdeka Tanpa Cicilan
Utang itu bukan sekadar angka di rekening. Dia bisa nyuri ketenangan, mendorong kebohongan, bahkan bikin masalah di akhirat.
Jadi, yuk mulai sekarang pilih hidup yang bebas dari cicilan menjerat: belanja sesuai kemampuan, tabung buat darurat, dan rajin berdoa.
Biar kita bisa bilang, “Bye-bye utang, halo hidup tenang!”
/Tto
