TRULISAN Challenge: 7 Hari Tanpa Hoaks, Berani?

Ilustrasi: Gemini

Komunikasi: Jembatan yang Kita Lalui Setiap Hari

Coba bayangin hidup tanpa komunikasi. Susah, kan?
Komunikasi itu jembatan yang nyambungin manusia satu sama lain. Jembatan ini punya dua tiang utama: lisan (kata-kata yang kita ucapkan) dan tulisan (apa yang kita ketik atau tulis). Lewat dua hal inilah ide, perasaan, dan informasi bisa jalan bolak-balik.

Tapi ada satu fondasi yang harus kuat banget supaya jembatan ini nggak roboh: kebenaran. Tanpa kebenaran, kata-kata kita bisa jadi racun. Bukannya mendekatkan, malah bisa bikin jarak, bikin salah paham, bahkan merusak hubungan.
Di zaman serba cepat kayak sekarang, kejujuran dalam berbicara dan menulis bukan cuma soal moral—ini kebutuhan buat menjaga peradaban.



Kenalan Sama TRULISAN

Nah, ada satu kata kunci yang bisa jadi pengingat seru: TRULISAN.
Ini gabungan dari kata TUlisan dan LIsan, ditambah sentuhan kata TRUE yang artinya benar. Jadi, setiap kita ngomong atau nulis, kita diminta buat pastiin satu hal: apakah ini benar?

Masalahnya, dunia sekarang sering lebih ngejar kecepatan dan kuantitas. Siapa paling duluan nyebarin berita, siapa paling rame bikin konten. Kualitas dan kebenaran kadang jadi nomor sekian. Padahal satu kata yang salah bisa nyulut kesalahpahaman besar—bahkan konflik.
TRULISAN ngajak kita buat slow down, mikir dulu sebelum klik “kirim” atau “post”.



Belajar dari Sosok Paling Jujur

Kalau ngomongin teladan soal kejujuran, siapa lagi kalau bukan Rasulullah SAW.
Sejak muda, beliau udah dikenal dengan julukan Al-Amin, artinya “yang bisa dipercaya”. Gelar ini bukan hadiah instan, tapi hasil dari akhlak beliau yang selalu jujur dan amanah.

Bahkan orang yang nggak sepaham sama beliau pun tetap nitip barang dagangan karena yakin sama integritasnya. Rasulullah jujur bukan cuma di hal besar, tapi juga dalam hal kecil—bahkan pas bercanda. Itu nunjukin kalau kejujuran bukan pilihan sesaat, tapi bagian dari karakter.



Era Digital: Bebas Bicara, Banyak Tantangan

Sekarang kita hidup di dunia digital, di mana batas antara lisan dan tulisan udah nyaris hilang. Postingan, komentar, status, story—semuanya jadi cara kita “berbicara” ke publik. Sisi positifnya, semua orang punya suara. Tapi sisi negatifnya?
Hoaks alias berita palsu gampang banget menyebar.

Sekali ada info bohong yang viral, efeknya bisa kacau: bikin panik, nyebarin kebencian, sampai merusak hubungan sosial. Dan ingat, ini bukan cuma soal dosa moral. Di Indonesia, ada UU ITE yang bisa menjerat penyebar hoaks ke ranah hukum. Jadi kalau asal ketik atau sebar info palsu, risikonya bukan cuma dimarahin, tapi juga bisa berurusan sama polisi.



Cara Praktis Jadi #TeamTRULISAN

Terus, gimana caranya kita bisa jadi bagian dari gerakan TRULISAN?
Nggak ribet, kok. Coba mulai dari langkah-langkah simpel ini:

  1. Verifikasi dulu – Jangan gampang percaya. Cek sumbernya, cari konfirmasi dari media atau pihak resmi.
  2. Pikir sebelum ketik – Lagi marah atau emosi? Tahan dulu. Kata-kata yang lahir dari emosi sering bikin nyesel.
  3. Tingkatkan literasi digital – Belajar bedain mana fakta, mana opini, mana cuma bumbu drama.
  4. Berani koreksi – Ketahuan salah? Nggak usah gengsi. Minta maaf dan perbaiki info. Orang justru makin respect.

Langkah kecil ini bisa jadi vaksin sosial buat ngehambat penyebaran kebohongan.



Penutup: Jadilah Sumber Kebenaran

TRULISAN bukan sekadar istilah keren. Ini ajakan buat kita semua jadi agen kebenaran.
Di tengah lautan info yang kadang keruh, jujur itu ibarat cahaya yang bikin orang nemu arah. Bayangin kalau tiap orang mau ngecek kebenaran sebelum ngomong atau nulis—dunia digital bakal jadi tempat yang jauh lebih sehat.


💡 Ayo ikutan #TeamTRULISAN!
Mulai tantangan 7 hari tanpa hoaks: setiap kali mau posting atau share info, cek dulu faktanya. Ceritain pengalamanmu di medsos pakai hashtag #TeamTRULISAN biar teman-teman lain bisa ikutan.

Langkah kecil ini bisa jadi awal perubahan besar. Karena dunia nggak cuma ingat apa yang kita ucapin, tapi juga seberapa kita bisa dipercaya


/Tto

Berita Pilihan

أحدث أقدم