Apakah kita
pernah punya keinginan berbuat suatu kebaikan, tapi entah mengapa kita terus
menunda-nunda hingga akhirnya kita batal mengerjakan kebaikan tersebut?
Misalnya
kita sudah berniat mau infaq sejumlah uang, tapi begitu ada kotak amal lewat,
kita biarkan saja. Akhirnya, entah bagaimana, uang yang tadinya mau diinfakkan
ternyata terpakai untuk keperluan lain!
Nah, apakah
kejadin seperti itu pernah terjadi pada diri kita? Jika pernah, apalagi sering,
terjadi, ada baiknya kita ikuti dulu kisah berikut.
Al A’sya
Sang Penyair
Ibnu Hisyam
meriwayatkan dengan sanadnya, bahwa al-A'sya, sang penyair yang terkenal,
menyusun untaian bait syair dalam memuji Nabi, dan bertekad untuk menemui
beliau, "Sesampainya di Makkah, atau telah mendekatinya, salah seorang
kaum musyrikin Quraisy mencegatnya, lalu menanyakan keperluannya, maka dia pun
memberitahukan bahwa dia datang untuk menemui Rasulullah guna memeluk Islam.
Lalu orang
Quraisy itu berkata, 'Wahai Abu Bashir, sesungguhnya beliau mengharamkan zina.'
Al-A'sya berkata, 'Demi Allah, sungguh itu perkara yang tidak aku minati. Dia berkata
lagi, 'Wahai Abu Bashir, sesungguhnya beliau juga mengharamkan khamar.'
Al-A'sya berkata, 'Adapun ini, maka demi Allah, sesungguhnya ada keterpautan
dengannya di dalam jiwa. Kalau begitu aku akan kembali saja, lalu aku akan
memuaskan diri dengannya di tahun ini, kemudian setelah itu aku akan menemui
beliau, lalu memeluk Islam. Kemudian dia pun kembali, lalu dia meninggal di
tahun itu dan tidak sempat kembali kepada Rasulullah.
Kisah ini
dimuat dalam buku kecil berjudul “Kiat-kita untuk Tetap Istiqomah, karya DR.
Ahmad bin Abdurrahman Al Qadhi,
Bersegera! Pantang
Menunda!
Dari kisah
Al-A’sya di atas kitab isa melihat bahwa rencana kebaikan harus segera
direalisasikan, jangan ditunda-tunda. Kalau ditunda-tunda, jangan-jangan akhirnya
malah batal.
Nah, dalam
buku kecil ini, disebutkan cara untuk mengobati kesukaan menunda-nunda. Solusinya
hanya ada satu: bersegera!
Diriwayatkan
bahwa Abdullah ibnu Umar pernah berkata: “Bila engkau memasuki sore, maka
janganlah menunggu pagi. Dan bila engkau memasuki pagi, janganlah menunggu sore…”
Artinya
jelas: segeralah bertindak! Eksekusi! Laksanakan! Jangan biarkan rencana hanya
menjadi wacana. Rencana harus diwujudkan dengan kerja nyata.
Nah,
teman-teman, masih adakan rencana untuk tahun 2025 yang belum dilaksanakan?
Mumpung tahun 2025 masih ada setengah bulan lagi, ayo, segeralah bertindak!
/Tto
